Pages

Senin, 13 Juni 2011

Merak yang Gemerlapan (Burung paling Elok di Dunia Binatang)

Jika kalian pernah ke kebun binatang, kalian pasti pernah melihat burung merak dengan bulu-bulunya yang mempesona. Ciri-ciri utama dari burung merak adalah bulu-bulu ekornya yang dihiasi dengan warna-warna yang sangat indah. Namun, hanya merak jantan yang mempunyai ekor sehebat itu.
Dengan kepala dan leher birunya, burung merak juga dihiasi bulu-bulu hijau gemerlapan di ekornya. Bulu-bulu indah yang disebut “totol merak” ini mempunyai ujung bulat dengan bintik-bintik kecil.
Namun kalian tidak dapat selalu menyaksikan pemandangan yang mempesona ini. Kalian harus menunggu saat musim kawin merak. Burung merak jantan hanya mengembangkan ekornya seperti kipas dan memperlihatkan keindahannya untuk menarik perhatian merak betina.
Di sinilah kita perlu merenungkan hal berikut ini: Bagaimana merak jantan yang tidak dapat melihat dirinya sendiri yakin bahwa ia kelihatan indah dan menarik saat ia mengembangkan ekornya? Pasti ada yang mengajarinya hal tersebut, benar bukan? Tidak diragukan lagi, Tuhan kita, Yang telah menciptakan keindahan tersebut, juga telah mengajari burung merak bagaimana menggunakannya.
Dapatkah penampilannya yang sempurna tersebut datang dari usaha burung merak sendiri? Atau dapatkah keserasian warna yang mengagumkan tersebut terjadi secara kebetulan? Tentu saja, itu tidak mungkin. Dapatkah kalian percaya ketika temanmu bercerita bahwa lukisan yang tergantung di dinding kamarmu terjadi secara tiba-tiba karena percikan cat yang tidak disengaja? Kalian tentu tidak mempercayainya! Karenanya, ekor burung merak yang jauh lebih indah dibandingkan lukisan apapun, tak mungkin tercipta secara tidak sengaja. Tidak ada orang yang tidak mengagumi keserasian warna ekor burung merak karena yang menciptakannya dengan sempurna adalah Allah.

Lumba-lumba yang Selalu Tersenyum

Tidak ada hewan yang begitu ramah dan bersahabat seperti lumba-lumba. Sikap mereka yang jinak dan bersahabat nampak jelas dari mukanya.
Saat kelahiran, pertama kali yang keluar ekornya, kemudian badannya dan akhirnya kepalanya. Untuk memberi makan anaknya, induk lumba-lumba menggerakkan otot di kelenjar susunya untuk menyemprotkan air susu ke dalam mulut anaknya. Kalian dapat membandingkannya dengan menekan botol susu dengan tanganmu untuk menyemprotkan isinya ke luar.
Mamalia sebenarnya tidak butuh cara penyemprotan seperti ini untuk menyusui anaknya. Namun, cara seperti itu sangat penting saat di dalam air. Dapatkan induk lumba-lumba tersebut berpikir dan mengembangkan cara semacam itu sendiri? Mungkinkah ia mengetahui pentingnya cara seperti itu dan melengkapi kelenjar susunya dengan otot-otot? Seperti yang kalian bayangkan, itu tidak mungkin! Seperti yang kami tekankan semula, Allah telah menciptakan tubuh induk lumba-lumba dengan keadaan yang amat sesuai dengan kebutuhan anaknya.
Sistem pernafasan lumba-lumba juga mirip dengan manusia. Namun letak lubang hidungnya tidak di tengah-tengah wajahnya, tapi di bagian atas kepalanya. Seperti manusia, sebelum menyelam, lumba-lumba mengirup udara dan menahannya di dalam paru-paru. Saat mereka muncul dari kedalaman air, beberapa meter sebelum mencapai permukaan, mereka akan menghembuskan udara dengan kuat melalui lubang udara mereka.
Kalian mungkin pernah melihat di TV bagaimana santainya lumba-lumba berenang di air dan bahkan mampu berlomba dengan kapal. Mereka adalah perenang yang sempurna. Kulitnya yang licin dan halus adalah sebab utama mengapa mereka bisa berenang dengan begitu sempurna. Keistimewaan ini membantunya meluncur dalam air dan berenang dengan cepat. Keistimewaan lainnya yang membuat lumba-lumba berenang dengan cepat adalah hidungnya, yang disebut sebagai moncong. Moncong lumba-lumba bentuknya sangat pas untuk berenang cepat, bahkan menjadi model bagi desain kapal. Berkat bentuk tersebut, kapal kita dapat berlayar lebih cepat daripada sebelumnya.
Tahukah kalian bahwa lumba-lumba tidak mempunyai indra penciuman dan juga buta? Namun, Allah telah memberinya pendengaran yang sangat tajam. Lumba-lumba dapat mendengar suara yang jauhnya berkilo-kilometer. Sebagai tambahan, dengan menggunakan sistem yang ada pada tubuhnya yang mirip dengan peralatan “sonar” yang digunakan di bawah laut, mereka dapat dengan mudah mengetahui arah dan mengetahui tempat mangsanya. Sistem kerja alat tersebut sebagai berikut : Suara yang dikeluarkan lumba-lumba, yang tidak dapat didengar oleh manusia, menyebar dalam bentuk gelombang suara di bawah air. Ketika suara itu membentur suatu benda, ia akan menumbuknya dan memantul kembali. Waktu yang dibutuhkan suara untuk menumbuk ikan atau batu dan memantul kembali menunjukkan jarak dari mangsa atau batu tersebut. Sistem pada lumba-lumba tersebut mengilhami para ilmuwan untuk membuat sistem sonar pada kapal selam.
Indra pendengaran lumba-lumba yang sangat tajam melindunginya menjadi mangsa dari ikan lainnya di laut.

Kupu-kupu : Keajaiban Warna-warni

Tahukah kalian bahwa kupu-kupu tidak mempunyai sayap ketika mereka dilahirkan?
Benar sekali! Kupu-kupu lahir tanpa sayap. Mereka harus melalui beberapa tahap untuk menjadi kupu-kupu yang kalian saksikan jika pergi ke pedesaan atau taman. Beberapa jenis kupu-kupu mempunyai masa hidup satu sampai dua bulan sementara yang lain hanya hidup sekitar 24 jam. Kupu-kupu keluar dari telur sebagai ulat kecil. Segera, mereka tumbuh menjadi ulat yang lucu dan memulai tahap kedua dari kehidupan kupu-kupu.
Tubuh ulat terbagai dalam 14 – 15 benjolan. Ia juga mempunyai mata kecil di kepalanya, dan rahang untuk mengunyah. Pada bagian depan tubuhnya terdapat delapan kaki. Ketika masih berupa ulat, kupu-kupu tidak punya sayap dan sungutnya sangat pendek. Sementara itu kelenjar ludahnya mengeluarkan semacam benang.
Ulat tidak bertambah panjang saat tumbuh, hanya beratnya yang bertambah. Untuk itu, ulat perlahan-lahan mengelupas kulitnya dan menggantinya dengan kulit yang lebih pas dengan tubuhnya yang membesar. Ulat merupakan makanan yang lezat bagi burung pemakan serangga. Oleh karena itulah Allah telah mengajari ulat berbagai cara pertahanan diri. Saat menegakkan badan, beberapa di antaranya mirip dengan ranting, ada yang menyamarkan diri dengan diam pada daun yang sewarna dengan tubuhnya, sementara yang lain berpura-pura mati. Cara-cara pertahanan diri tersebut sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka. Berkat hal tersebut, mereka tetap hidup dan tumbuh menjadi kupu-kupu.
Ketika tumbuh menjadi kupu-kupu, cara penyamaran seperti itu masih mereka lakukan. Kupu-kupu hidup di daerah yang sesuai dengan warna tubuhnya.Tapi bagaimana kupu-kupu tersebut mengetahui bahwa warna mereka sesuai dengan lingkungannya? Bukankah mereka tidak bisa melihat diri mereka sendiri? Bagaimana mereka yakin bahwa mereka aman? Tentu saja, mereka tidak dapat melihat dan yakin akan itu semua. Allah, penciptanya, telah meletakkan kupu-kupu di tempat yang paling sesuai untuk dapat hidup dengan aman.
Allah adalah “Pengasih” dan “Pelindung”, dan sebagai perwujudan dari nama-nama itu, Ia memberikan berbagai kemampuan pada makhluk-Nya agar dapat melindungi diri dari bahaya. Jika tidak, kupu-kupu tidak akan pernah berpikir bahwa mereka harus melindungi dirinya. Akibatnya, mereka tidak akan pernah mempunyai cara pertahanan diri seperti dengan penyamaran. Dia yang telah menciptakan cara-cara tersebut sehingga membuat hidup menjadi mudah adalah Allah, pencipta langit dan bumi ini serta semua di antara keduanya.
Ulat, yang tumbuh di bawah perlindungan cara pertahanan diri yang diajarkan oleh, akhirnya mencapai tahap ke tiga dalam kehidupannya. Pada tahap ini, ia mengisi perut sebanyak-banyaknya dengan dedaunan sampai seperti akan pecah. Kemudian, ulat mengurung diri dalam sebuah kantung dan mulai bermetamorfosis.
Kulit keras yang terbentuk membungkus tubuh ulat pada tahap ini disebut sebagai “kepompong”. Di dalamnya, ia tinggal dan tidak makan apapun. Pada tahap ini, ia menggunakan tenaga dari dedaunan yang telah dimakannya saat masih berupa ulat. Kepompong ini menempel pada daun, batu atau dahan pohon. Jika kalian menemukannya, perhatikanlah, karena, saat kalian memperhatikan ulat dalam kepompong itu, kalian dapat melihat bakal sungut dan anggota badan lain yang akan terbentuk saat menjadi kupu-kupu.
Setelah kira-kira sepuluh hari, dengan merobeknya dalam beberapa menit, kupu-kupu muncul dari dalam kepompong tersebut.
Pada saat itu, sayap kupu-kupu belum mencapai ukuran yang normal. Pada tahap keempat ini, untuk meregangkan sayapnya itu, kupu-kupu mengisi pembuluh pada sayapnya dengan cairan tubuhnya. Saat sayap tersebut telah kering, seketika itu juga ia mulai terbang tanpa berlatih. Sayap tersebut juga membantunya bernafas.
Seperti kalian lihat, bahkan seekor kupu-kupu kecil adalah satu keajaiban besar yang diciptakan oleh Allah. Para peneliti telah melakukan penelitian untuk menjawab pertanyaan: “Bagaimana seekor ulat memutuskan untuk berubah menjadi kupu-kupu?” Metamorfosis ini hanya terjadi karena Tuhan kita menginginkan hal itu. Allah memperlihatkan kepada kita betapa beraneka ciptaan yang dapat Ia buat, dan betapa menakjubkan cara yang Dia tetapkan untuk merubahnya.
Keistimewaan lainnya adalah sayap kupu-kupu tertutup dengan sisik-sisik lembut. Sayap tersebut terdiri atas sisik-sisik yang tersusun satu di atas yang lain. Bagaimana menurut kalian hal tersebut bisa terjadi?
Apakah sisik tersebut bergabung bersama secara kebetulan dan membentuk sayap dengan begitu sempurna?
Apakah sisik-sisik tersebut secara tiba-tiba bersatu untuk membentuk sebuah sayap?
Apakah kupu-kupu sendiri yang menempelkan sisik-sisik tersebut untuk membentuk sayap?
Apakah kupu-kupu sendiri yang melekatkan sayap itu dipunggungnya?
Kupu-kupu tidak dapat melihat punggungnya. Tapi dia mempunyai pola simetris yang sempurna di punggungnya yang tidak pernah ia lihat. Sisik-sisik itu disusun sedemikian rapi sehingga pola di kedua sayap tersebut benar-benar sama. Jika kalian mengukur pola-pola itu dengan penggaris, kalian akan melihat bahwa ukurannya sama persis.
Semua ini menunjukkan keahlian, luasnya pengetahuan, dan tak terbatasnya kekuatan Tuhan kita. Setelah melihat ini semua, kita seharusnya mengambil hikmah dari mereka dan tunduk kepada-Nya.

Ikan Paus Raksasa

 Penghuni terbesar lautan adalah ikan paus. Jenis ikan paus yang dikenal sebagai “ikan paus biru” mempunyai berat lebih dari 150,000 kilogram dan panjangnya lebih dari 30 meter. Untuk bisa lebih membayangkan ukuran ikan paus ini, coba lihat bangunan bertingkat lima, ikan paus biru panjangnya sama dengan tinggi bangunan tersebut. Sementara itu, ingat bahwa berat ikan paus sama dengan berat 25 sampai 30 ekor gajah.
Baiklah, bagaimana seekor ikan raksasa dapat menyelam hingga kedalaman 800 – 1000 meter dan kembali ke permukaan dengan mudah? Sebagai contoh, bayangkan sebuah kapal dengan bobot 150 ton dan panjang 30 meter. Jika kapal itu tenggelam ke dasar laut sedalam 1000 meter, akan membutuhkan operasi besar-besaran selama bertahun-tahun untuk mengangkatnya kembali. Namun dengan ijin Allah, seekor paus dapat muncul ke permukaan dalam waktu 15 – 20 detik. Karena tulang ikan paus terbuat dari bahan berongga yang terisi minyak, ia dapat dengan mudah mengapung di permukaan air.
Ikan paus juga sangat terampil menyelam. Allah telah menciptakan tubuhnya sangat tahan terhadap tekanan yang tinggi di kedalaman air laut. Oksigen yang mengalir dalam darah dan otot-ototnya bercampur dengan zat-zat kimia memberinya tenaga saat di dalam air atau saat tidak bernafas. Paus mempunyai sistem sirkulasi yang khas yang dapat mengalirkan darah secara langsung dari organ menuju otak. Melalui cara ini, sampai saat ikan paus muncul di permukaan air untuk bernafas, ia tetap dapat mengirim oksigen di dalam tubuhnya secara langsung ke otak, organ yang paling membutuhkan oksigen.
Sistem hebat yang membuat kagum para ilmuwan ini adalah perwujudan dari keahlian Allah. Melalui cara ini ikan paus dapat tetap berada di bawah laut selama kurang lebih 15 – 20 menit tanpa bernafas.
Selain itu, tidak seperti manusia, ikan paus tidak menderita ‘bend’ (kejutan) ketikan muncul secara cepat ke permukaan air.
Kalian mungkin akan bertanya apa itu ‘bend’. ‘Bend’ adalah rasa sakit akibat penurunan tekanan di sekitar kita secara tiba-tiba. Saat penyelam ingin menyelam jauh ke dalam air, mereka berhenti sejenak di kedalaman tertentu dan menyesuaikan tubuhnya dengan tekanan di sekitarnya agar tidak terpengaruh oleh perubahan tekanan air. Cara ini membuat mereka mampu menyelam sangat dalam secara perlahan-lahan. Tapi ingat mereka perlu berhenti dan beristirahat pada jarak tertentu selama mereka kembali ke permukaan air. Jika tidak, pembuluh darah penyelam akan sakit atau pecah yang dapat mengakibatkan kematiannya. Ikan paus tidak mempunyai masalah tersebut, karena Allah telah memberi makhluk hidup apa yang diperlukan untuk hidup di lingkungannya. Ikan laut dapat hidup di lautan seperti halnya manusia yang dapat hidup di daratan
Kalian mungkin tahu bahwa ikan paus menyemburkan air dari lubang di atas kepalanya. Tahukah kalian bahwa lubang itu memang hidungnya? Ikan paus menggunakan hidungnya hanya untuk bernafas. Banyak orang berpikir bahwa ikan paus hanya menyemburkan air dari lubang tersebut. Yang benar adalah, ikan paus melepaskan udara dari dalam paru-parunya. Karena udara ini mengandung uap air dan suhunya lebih panas daripada udara luar, ini tampak sebagai air dari kejauhan.
Badan ikan paus biasanya berbentuk seperti torpedo dan sangat cocok untuk berenang dalam air. Sementara itu jika kebanyakan ikan ekornya tegak lurus dengan permukaan air, ekor ikan paus melintang dan sejajar dengan permukaan air. Dengan ekor seperti ini, ikan paus mampu mendorong dirinya ke depan di dalam air.
Dibawah kulit ikan paus ada lapisan lemak yang tebalnya sekitar 50 centimeter. Fungsi lapisan lemak ini untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap sekitar 34 – 37 derajat celcius
Pada bagian ini, mungkin berguna untuk mengingatkan kalian tentang hal berikut: berkebalikan dengan dugaan orang kebanyakan, ikan paus dan ikan lainnya tidak minum air laut karena air garam berbahaya bagi mereka. Karena itulah mereka mencukupi kebutuhan airnya dari makanan yang ditelannya.
Setiap tahun di bulan Desember dan Januari, paus abu-abu berpindah dari Laut Utara ke pantai selatan Amerika Utara dan sampai di California. Tujuan mereka berpindah ke air yang lebih hangat adalah untuk melahirkan bayinya. Yang menarik adalah ikan paus betina yang hamil tidak makan apapun sepanjang perjalanan mereka, karena ia sama sekali tidak membutuhkannya. Selama hari-hari panjang musim panas, ia telah banyak makan dari laut yang subur di Utara, karenanya ia telah menyimpan cukup tenaga untuk perjalanan yang panjang. Setelah ikan paus betina mencapai pantai di Meksiko barat, ia segera melahirkan bayinya. Bayi ikan paus menyusu induknya dan menyimpannya sebagai lemak sebanyak mungkin. Persiapan ini membuat mereka kuat untuk berpindah kembali, yang dimulai di bulan Maret.
Seperti mamalia lainnya, ikan paus juga menyusui anaknya. Tapi bayi ikan paus tidak menyusu induknya karena mereka beresiko menelan air laut. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, air laut berbahaya bagi ikan paus. Yang menarik, seperti halnya ikan lumba-lumba,ada otot yang mengelilingi kelenjar susu ikan paus betina. Ketika ikan paus menggerakkan otot ini, tekanan yang dihasilkan membuat induk tersebut mampu menyemprotkan air susu langsung ke dalam mulut bayinya. Air susu ikan paus berbeda dengan yang biasa kita kenal. Bentuknya hampir seperti padatan dan sangat berlemak. Karena wujudnya seperti itu, air susu tersebut tidak dapat tercampur dengan air laut. Zat yang diminum – atau lebih tepatnya dimakan – bayi ikan paus tersebut akan terlarut di dalam perut. Makanan yang terlarut ini juga mengandung air yang dibutuhkan oleh bayi ikan paus. Seperti yang telah kita ketahui, Allah telah menyediakan bayi ikan paus dengan makanan yang paling sempurna.
Lapisan berminyak, yang tembus pandang menutupi mata ikan paus untuk melindunginya dari berbagai efek yang membahayakan dari air laut. Ikan paus mempunyai indera peraba dan pendengaran yang tajam. Ia mengetahui arah di dalam air dengan mengikuti gema suara yang dibuatnya. Cara kerja indera tersebut mirip dengan radar. Sesungguhnya, keistimewaan ikan paus ini menjadi ilham bagi pembuatan radar. Para ilmuwan mempercayai bahwa suara-suara yang ditimbulkan oleh ikan paus berisi bahasa yang sangat rumit. Bahasa ini sangat penting dalam hubungan dan komunikasi di antara mereka.

Gajah Binatang Raksasa

Gajah, binatang paling besar di darat, terdiri atas dua jenis utama: gajah Asia dan gajah Afrika. Gajah Afrika lebih besar dari gajah-gajah lainnya. Tingginya bisa mencapai 3,5 meter, beratnya mencapai kira-kira enam ton. Telinganya yang seperti kipas panjangnya dua meter , dan lebarnya 1,5 meter . Kalian dapat membayangkan, dengan tubuh yang sedemikian besar, kalian tak dapat memelihara gajah sebagai binatang piaraan.
Yang membuat gajah nampak berbeda adalah belalainya. Belalainya yang panjang, mirip dengan selang di kebun, memiliki 50 ribu otot. Apa yang kalian baca benar adanya; 50.000 otot! Lubang hidungnya berada di ujung belalainya. Gajah menggunakan belalainya untuk untuk meletakkan makanan dan air ke dalam mulutnya, untuk mengangkat benda-benda, dan, tentunya, untuk mencium bebauan. Belalai ini mampu membawa empat liter air. Mereka dapat menghisap air ini kedalam mulut dan meminumnya atau menyiramkannya ke tubuh mereka.
Yang mengejutkan, seekor gajah dapat mengambil sebutir kacang kapri mungil dengan belalainya - yang dapat mengangkat benda besar - memecahkan di dalam mulutnya lalu memakannya. Sungguh mengagumkan bahwa binatang sebesar itu dapat melakukan pekerjaan yang halus seperti itu. Belalai aneka fungsi ini dapat pula digunakan sebagai jari, terompet, atau kadang-kadang sebagai pengeras suara.
Selain itu, gajah menggunakan belalainya untuk menyiram air ke badannya untuk mandi atau menyemprotkan debu pada badannya untuk mandi debu. Akan tetapi, anak-anak gajah gagal menggunakan belalainya. Kadang mereka menginjak belalainya dan terjatuh. Kita barangkali melihatnya sebagai sesuatu yang lucu, akan tetapi sesungguhnya anak-anak gajah ini tidak menyukainya. Induk gajah menyertai anak-anaknya selama dua belas tahun. Selama enam bulan, induk gajah mengajari anak-anaknya, bagaimana menggunakan belalainya, dan dia tidak pernah bosan melakukannya.
Pada kedua sisi mulutnya, gajah memiliki dua gading yang runcing. Gading ini membantu mereka menjaga diri. Selain itu, seekor gajah menggunakan salah satu gadingnya untuk menggali tanah dan mencari air,
Gigi binatang ini - yang mengunyah tanaman-tanaman berserat - mudah aus. Oleh karena itu, Allah Tuhan kita telah memberi mereka suatu sifat yang sangat menarik: setiap gigi yang aus digantikan oleh gigi lain di barisan belakang.
Seekor gajah yang sedang tumbuh dapat memakan kira-kira 330 kilogram tanaman setiap hari. Jumlah ini sama dengan enam karung kecil jerami. Setiap hari, gajah menghabiskan sebagian besar waktunya untuk makan.
Sekarang, kami akan sampaikan satu lagi informasi menarik tentang gajah. Pernahkah kalian berpikir bagaimana binatang besar berkulit tebal ini mendinginkan diri? Seperti yang mungkin kalian bayangkan, gajah tidak dapat berkeringat karena kulit tebalnya. Sebagai gantinya, ia mendinginkan diri dengan bantuan air dan lumpur yang mereka jumpai. Tentu saja, gajah memiliki cara lain untuk menyegarkan diri. Misalnya, mereka menggunakan telinganya sebagai kipas dan mendinginkan badannya dengan itu. Pembuluh darah yang tipis pada telinganya juga mendinginkan mereka dan menyegarkan seluruh tubuh.
Satu sifat gajah lainnya telah menyita perhatian para pemburu dan ahli binatang dari dulu. Hal yang mencengangkan mereka adalah gemuruh dari perut gajah. Ketika sedang bergemuruh, perut gajah mengeluarkan suara sangat keras. Akan tetapi yang menakjubkan bukanlah suara keras perutnya melainkan bagaimana gajah mengaturnya. Sesungguhnya suara keras tersebut tidak berkaitan sama sekali dengan pencernaan. Gajah-gajah membuat suara tersebut untuk mengetahui keberadaan kawannya. Yang lebih mencengangkan, ketika merasa terancam mereka tiba-tiba diam. Ketika ancaman tersebut berlalu, mereka mulai bersuara kembali. Berkat cara ini, gajah dapat berkomunikasi dengan sesamanya bahkan dari jarak empat kilometer.
Cerita perpindahan gajah selalu membuat ahli binatang kagum. Binatang ini dengan telinga lebar dan tubuh besarnya berpindah di musim kering dan selalu mengikuti jalan yang sama. Yang lebih menarik adalah mereka membersihkan sampah, seperti potongan kayu, yang mereka temukan dalam perjalanan.
Karena gajah merupakan binatang yang menyebar di wilayah yang luas, sangat penting bagi mereka untuk membangun “komunikasi” yang kuat. Gajah tidak menggantungkan komunikasi ini dari daya penciumannya yang tajam saja. Di samping itu, Allah telah menciptakan suatu organ di bawah keningnya yang menghasilkan suara parau. Berkat organ ini, gajah bercakap-cakap dengan sesamanya dalam bahasa kode rahasia yang tidak dimengerti oleh binatang lain. Suara parau gajah-gajah ini dapat mencapai jarak yang sangat jauh. Dengan demikian suara khusus yang dihasilkan gajah ini cocok untuk komunikasi jarak jauh.